Home > Berita > Riau

Temui Ribuan Mahasiswa, Jawab Apa Adanya, Lalu Plt Gubernur Riau Kembali Masuk ke Kantornya

Temui Ribuan Mahasiswa, Jawab Apa Adanya, Lalu Plt Gubernur Riau Kembali Masuk ke Kantornya

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menemui ribuan mahasiswa, Rabu (28/10/2015) sore.

Kamis, 29 Oktober 2015 08:11 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Setelah berjam-jam menggelar unjuk rasa di halaman kantornya, Rabu (28/10/2015), akhirnya Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman datang juga. Di depan ribuan mahasiswa, plt menjawab 12 tuntutan aksi yang disampaikan para mahasiswa. Menurut plt, Pemerintah Provinsi Riau sudah bekerja ekstra dalam menangani bencana asap di Riau. Dia juga memastikan kalau asap ini, bukanlah hasil kebakaran lahan dan hutan di Riau, melainkan provinsi tetangga.

"Tiap hari kami berkoordinasi dengan BMKG, laporannya masuk terus, dan Riau bukan provinsi yang dominan titik api," bantanya.

Andi, sapaan akrab plt juga mengatakan, kepolisian juga sudah sangat maksimal dalam penanganan dan penegakkan hukum kepada pembakar lahan.

"Di seluruh Indonesia, hanya Polda Riau yang paling banyak mengungkap kasus (karlahut) ini. Perusahaan juga diusut, semua sama. Saya lupa berapa total tersangkanya, namun yang jelas semua sudah dijalankan," kata Andi.

"Sedangkan tuntutan lainnya, sudah kami sampaikan dan terjawab saat Rapat Koordinasi (Rakor) di Istana Negara, waktu lalu. Presiden saat itu sudah berkoordinasi dengan para menteri, termasuk mencabut Amandemen UU 32/2009 Pergub Riau 11/2014, yang memperbolehkan membakar lahan (kurang dari 2 hektar). "Presiden sudah minta menteri LHK untuk mencabut UU ini," jawabnya.

Plt Gubri tetap kukuh, bahwa asap di Riau bukan diproduksi sendiri, melainkan kiriman. "Yang jelas kita darurat pencemaran udara, artinya yang dikonsentrasikan adalah penanggulangan kesehatan. Kita dirikan posko kesehatan dan sudah ada sekitar 50 tempat evakuasi di Riau bagi korban asap. Kita sudah maksimal," urainya lagi.

Walau sudah dijabarkan poin demi poin tuntutan, namun plt tak berani memberi garansi kapan asap akan hilang di ”Bumi Lancang Kuning”.

"Oke pak, semua sudah dijalankan, tapi apa ada garansi asap hilang?," jawab perwakilan mahasiswa. Pertanyaan ini tak bisa dijawab plt, sehingga membuat mahasiswa tidak puas.

Karena banyak keperluan lainnya, plt pun kemudian kembali ke dalam kantornya, untuk berikutnya menghadiri agenda kegiatan lain. Melihat itu mahasiswa sebagian kecewa, karena aksi berjam-jam yang mereka lakukan belum mendapat kepastian dari orang nomor satu di Riau ini.

Di tengah cuaca yang mendung, ribuan mahasiswa ini pun akhirnya membubarkan diri. Sebagian menggunakan kendaraan bus, dan sisanya menggunakan mobil truk milik polisi dan Satpol PP, karena dari awal, massa menggelar long march dari kampus mereka di Sukajadi, Pekanbaru, dan memang tidak membawa kendaraan. ***

(Farid Mansyur)
Sumber:GoRiau.com
wwwwww