Home > Berita > Riau

Ribuan Mahasiswa Duduki Kantor Gubernur Riau, ”Kalian Enak-enakan di Ruangan AC, Sementara Ada Warga yang Meninggal karena Terpapar Asap”

Ribuan Mahasiswa Duduki Kantor Gubernur Riau, ”Kalian Enak-enakan di Ruangan AC, Sementara Ada Warga yang Meninggal karena Terpapar Asap”

Ribuan mahasiswa menduduki halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Rabu (28/10/2015).

Kamis, 29 Oktober 2015 07:13 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com- Ribuan mahasiswa dan dosen di Pekanbaru, Rabu (28/10/2015), berhasil merangsek masuk dan menggelar orasi di halaman kantor gubernur dan menuntut Plt Arsyadjuliandi Rachman mundur dari jabatan, karena tidak becus menangani bencana asap. "Plt Andi Rachman tidak becus. Mundur saja. Sibuk rapat sana-sini, tapi tak tahu warganya sudah susah payah berjuang hidup di tengah pekatnya asap. Jangankan plt, presiden pun bisa diturunkan oleh mahasiswa. Jangan merasa hebat. Kami akan tidur di sini, sampai dia datang menemui kami," kata Elfiandri, Dosen UIN Suska Riau dalam orasinya.

Bukan sekadar ancaman, lantaran masyarakat sudah lelah menghirup asap yang terjadi berbulan-bulan lamanya. "Kalian enak-enakan di dalam ruangan ber-AC. Masyarakat di sini ada yang meninggal akibat terpapar asap. Tapi apa upaya pemerintah sampai kini? Nihil," imbuh dia yang disambut tepuk tangan ribuan massa.

Mahasiswa bertekad akan meneruskan aksinya, bahkan berniat tidur di halaman kantor gubernur, jika plt tidak juga serius menangani masalah asap. Mereka menyebut aksi ini dengan aksi sumpah lawan asap.

"Jangan kira kami tidak bisa menurunkan plt, kalau tidak becus mundur saja, jangan sampai mahasiswa bereaksi keras atas kelalaian kalian," teriaknya lantang.

Hingga berita ini diterbitkan, demonstrasi masih berlangsung. Mereka istirahat sebentar karena sudah masuk waktu Salat Dzuhur. Menurut informasi, ribuan mahasiswa ini akan menyampaikan 12 rumusan tuntutan aksi. Pantauan di lapangan, tampak ratusan petugas kepolisian dan Satpol PP berjaga-jaga di lokasi demo.

Bahkan ribuan mahasiswa sempat mengusir beberapa orang utusan Pemerintah Provinsi Riau, yang datang mencoba untuk berdiskusi. "Kenapa bapak-bapak yang datang, silakan masuk lagi, kami ke sini mencari plt, bukan bapak-bapak. Bahkan kalau istri plt pun yang mewakili, kami tolak, sebelum dia (Andi Rachman) yang datang sendiri menemui kami," ujar salah seorang mahasiswa, mewakili yang lain. ***

(Farid Mansyur)
Sumber:GoRiau.com
wwwwww