Sedihnya, Melihat Kondisi Kantor BNN Riau yang Tak Sehebat Aksinya Memberantas Narkoba

Sedihnya, Melihat Kondisi Kantor BNN Riau yang Tak Sehebat Aksinya Memberantas Narkoba

Kondisi kantor BNN Riau, Jalan Pepaya Pekanbaru. (foto: goriau.com)

Minggu, 18 Oktober 2015 22:27 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Aksi sikat hajar tak pandang bulu oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau yang acap mendapat apresiasi masyarakat, ternyata berbanding 180 derajat dengan kondisi kantornya, di Jalan Pepaya, Pekanbaru. Siapa yang tahu, bahwa kondisi kantor ini justru sangat memprihatinkan.

Sebagian plafon ada yang bolong dan hancur. Dinding kantornya juga sudah berlumut. Bahkan sekat ruangan yang terbuat dari triplek banyak yang tak layak lagi. Bukan itu saja, ruang aula yang selalu digunakan untuk menampung sekaligus tempat assessment (penilaian) pengguna narkoba juga dalam kondisi yang reot.Kondisi itu berbanding terbalik kalau disandingkan dengan prestasi BNN Riau selama ini. Dari data yang ada, sudah 481 orang yang berhasil dijaring petugas selama kegiatan razia dilaksanakan di tahun 2015, baik di lokasi hiburan malam, maupun sejumlah kos, wisma dan penginapan.

"Hanya saja dari 481 orang itu, rata-rata dilakukan rawat jalan, sehingga hasilnya belum maksimal. Sebab kantor kita tak muat untuk jadi tempat rehabilitasi. Untuk karyawan saja sudah sesak ya," ujar Kepala Bidang Pemberantasan dan Penindakan BNN Riau, AKBP Haldun, akhir pekan lalu.

Atas kondisi itu, BNN Provinsi Riau sudah lama berkoordinasi dan mengusulkan permohonan kepemilikan aset tanah kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Harapannya ada tanah yang bisa dihibahkan ke BNN Riau untuk dibangun kantor yang representatif dan layak.

Bahkan pengajuan ini sudah dilayangkan sudah sejak lama dan menahun. Namun sampai kini, Pemprov Riau hanya memberi satu jawaban, yakni ”tunggu”. Tak ayal, kantor BNN Riau ini kalau dilihat-lihat sudah seperti bangunan tak terawat. Bahkan dari penelusuran, hampir 70 persen kondisinya memprihatinkan.

"Ya sudah hampir satu tahun lebih lah, kita diminta untuk menunggu. Jadi sampai kini setiap ada penyalahguna yang terjaring, kita tindak dengan rawat jalan saja, atau kalau masih muat kita kirim ke SPN dan RSJ Tampan," kata Haldun.

Kenapa BNN Riau sangat membutuhkan aset tanah, alasannya tak lain dan tak bukan karena BNN Pusat hanya bisa menerima pengajuan anggaran pembangunan kantor baru apabila tanah (tempat berdirinya kantor itu) tercatat sebagai aset BNN daerah (yang mengajukan permohonan) itu sendiri.

"Anggaran yang kita majukan ke BNN pusat tidak di-acc (accepted, persetujuan) karena kita belum ada lahan. Kalau kantor sekarang (di Jalan Pepaya) ini kan posisinya cuma menumpang. Ya memang protapnya begitu. Jadi kita sabar-sabar menunggu lahan hibah Pemprov sajalah," ucap AKBP Haldun, yang sebetulnya enggan membahas hal ini. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Hukrim, Umum, Riau
Sumber:GoRiau.com
wwwwww