Diduga Terlibat Karhutla di Riau, Polda Selidiki Dua Perusahaan Asal Singapura

Diduga Terlibat Karhutla di Riau, Polda Selidiki Dua Perusahaan Asal Singapura

ilustrasi

Selasa, 13 Oktober 2015 13:14 WIB
.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dua perusahaan perkebunan milik investor asal negara tetangga, Singapura, saat ini tengah diselidiki oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Kedua perusahaan tersebut diduga ikut membakar lahan dan hutan untuk memperluas areal mereka. "Ada dua perusahaan asing (Singapura) yang sedang kita selidiki terkait kebakaran lahan. Kita sudah cek ke lapangan dan gelar perkara," ujar Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Arif Rahman Hakim, Selasa (13/10).

Kedua perusahaan milik investor asal Singapura tersebut, adalah PT Pan United (PU) di Kabupaten Bengkalis dengan luas lahan terbakar 200 hektare dan PT Palm Lestari Makmur (PLM) di Kabupaten Indragiri Hulu dengan luas lahan terbakar 29 hektare.

"Penyidik masih memeriksa perusahaan penanaman modal asing (PMA) itu. Sekarang ini kita masih meminta keterangan ahli planologi dan korporasi," kata dia.

Saat ini, Polda Riau dan jajaran telah menetapkan 64 tersangka pembakar lahan, salah satunya perusahaan PT Langgam Inti Hibrindo (PT LIH) di Kabupaten Pelalawan.

Selain PT LIH, polisi juga telah memeriksa sejumlah petinggi dari 18 perusahaan di sejumlah kabupaten dalam kasus kebakaran lahan dan hutan, dengan total luas lahan yang terbakar yakni sekitar 5885,58 hektar.

Berdasarkan data di Polda Riau, 18 perusahaan yang sedang dilakukan penyidikan itu, antara lain :

1. PT Langgam Inti Hibrindo di Pelalawan, dengan luas lahan terbakar sekitar 533 hektar (ditangani Polda).
2. PT Palm Lestari Makmur di Inhu, dengan luas lahan terbakar sekitar 29 hektar (ditangani Polda).
3. PT Sumatera Riang Lestari di Inhil, dengan luas lahan terbakar sekitar 100 hektar.
4. PT Bina Duta Laksana di Inhil, dengan luas lahan terbakar sekitar 299,4 hektar.
5. PT Alam Sari Lestari di Inhu, dengan luas lahan terbakar sekitar 116 hektar.
6. PT Bukti Raya Pelalawan di Pelalawan, dengan luas lahan terbakar sekitar 250 hektar.
7. PT Parawira di Pelalawan, dengan luas lahan terbakar 300 hektar.
8. KUD Bina Jaya Langgam di Pelalawan, dengan luas lahan terbakar 500 hektar.
9. PT Ruas Utama Jaya di Rimba Melintang, Rohil, dengan luas lahan terbakar 288 hektar.
10. PT Decter Timber Perkasa Industri di Rohil, dengan luas lahan terbakar 2.960 hektar.
11. PT Pan United di Bengkalis, dengan luas lahan terbakar 200 hektar.
12. PT Wana Subur Sawit Indah di Kabupaten Siak, dengan luas lahan terbakar 70 hektar.
13. PT Suntara gajapati di Dumai, dengan luas lahan terbakar lima hektar.
14. PT Perawang Sukses Perkasa Industri di Kampar, dengan luas lahan terbakar 4,2 hektar.
15. PT Siak Raya Timber di Kampar, dengan luas lahan terbakar 5,2 hektar.
16. PT Riau Jaya Utama di Kampar, dengan luas lahan terbakar 10 hektar.
17. PT Hutani Sola Lestari di Kampar, dengan luas lahan terbakar 91, 2 hektar.
18. PT Rimba Lazuardi di Kuansing, dengan luas lahan terbakar 15 hektar.
(***)
Kategori : Lingkungan, Riau
Sumber:merdeka.com
wwwwww