Desak Pemerintah Serius Tangani Asap dan Cabut Izin Pembakar Lahan, Aliansi Mahasiswa se-Malang Raya Gelar Aksi Sambil Galang Dana untuk Korban di Sumatera-Kalimantan

Desak Pemerintah Serius Tangani Asap dan Cabut Izin Pembakar Lahan, Aliansi Mahasiswa se-Malang Raya Gelar Aksi Sambil Galang Dana untuk Korban di Sumatera-Kalimantan

Aliansi Mahasiswa se-Malang Raya melakukan aksi melawan asap.

Selasa, 13 Oktober 2015 04:01 WIB
KOTA MALANG, POTRETNEWS.com - Aliansi Mahasiswa se-Malang Raya melakukan aksi penggalangan dana terhadap bencana kabut asap yg terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Aksi ini dilakukan di acara car free day (CFD), Minggu (11/10/2015) dengan memakai pakaian serba hitam, wujud sikap berkabung terhadap bencana kabut asap di Indonesia.

Aksi dilakukan dalam bentuk bentuk penggalangan dana, orasi ilmiah dan musikalisasi puisi. Mahasiswa juga mengajak para pengunjung untuk berpartisipasi dengan ikut menandatangangi kain putih yang telah disediakan.Menurut Penanggung Jawab Aksi Herman Faisal Siregar selaku, selain memaparkan apa yang sebenarnya terjadi di Sumatera dan Kalimantan melalui via foto, poster dan banner, mahasiswa juga menggalang dana untuk didonasikan ke masyarakat di dua pulau besar itu dengan orientasi apa yang dibutuhkan, seperti masker dan obat-obatan.

”Kami melakukan aksi damai dengan mengelilingi CFD di Ijen Malang, serta membagikan stiker ke masyarakat sekitar. Selain itu kami juga mengumpulkan tanda tangan yang nantinya akan kami jadikan bukti bahwa masyarakat Malang beserta aliansi mahasiswa se-Malang Raya peduli akan bencana asap. Kami juga membaca puisi serta orasi ilmiah di depan masyarakat untuk menyampaikan maksud dari aksi solidaritas yang kami lakukan,” katanya melalui surat elektronik yang dikirim ke redaksi potretnews.com.

Dalam orasi dikatakan, makin hari korban dari bencana asap makin banyak. Walaupun tindakan dari pemerintah ada, namun masih terbilang lambat. Mahasiswa menyatakan, kurangnya tindakan tegas terhadap perusahaan yang melakukan pembakaran hutan menjadi salah satu masalah yang masih belum bisa dipecahkan. Selain manusia, flora dan fauna menjadi korban dalam bencana kabut asap ini.

Garis besar orasi yang menjadi petisi untuk disampaikan kepada pemerintah yakni, pertama tindak tegas perusahaan pembakaran hutan. Kedua, memberikan kompensasi kesehatan kepada korban kabut asap tanpa syarat, ketiga membenahi lahan-lahan gambut.

Kemudian, keempat, cabut izin perusahaan yang melakukan pembakaran lahan. Dan, kelima, pemerintah harus bertanggung jawab terhadap lambatnya proses penanggulangan bencana kabut asap.

Pada bagian lain Herman Faisal mengatakan, aksi solidaritas mahasiswa tidak bermaksud untuk menuntut pemerintah, karena menurut mereka, bencana kabut asap ini bukanlah terjadi akibat pemerintah, tetapi karena tangan-tangan nakal yang tidak bertanggung jawab. ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Peristiwa, Lingkungan
wwwwww