Kata PM Malaysia: Jokowi Menyesal, Minta Maaf dan Merasa Malu soal Asap

Kata PM Malaysia: Jokowi Menyesal, Minta Maaf dan Merasa Malu soal Asap

Presiden Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak.

Senin, 12 Oktober 2015 13:54 WIB
.
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan Presiden Joko Widodo secara tak langsung telah menyampaikan penyesalannya menyusul pencemaran asap yang telah mencapai Malaysia. Ungkapan penyesalan itu disampaikan saat Jokowi dan Najib bertemu di Istana Bogor, Minggu (11/10/2015) kemarin. "Secara tidak langsung, ia meminta maaf dan memahami, bahkan ia merasa di bawah tekanan serta malu," ujar Najib, seperti dikutip the Star, Senin (12/10).

Menurut Najib, hal itu tak terlepas dari begitu kompleksnya persolalan. PM Najib datang ke Indonesia untuk kunjungan kerja selama dua hari. Dalam kunjungan itu, Indonesia dan Malaysia juga menandatangani kerja sama di bidang kelapa sawit serta membahas sejumlah isu lingkungan.

Malaysia telah mengirimkan bantuan pesawat untuk memadamkan api. Najib berjanji akan memberikan lebih banyak bantuan, termasuk sumber daya manusia dan peralatan ke Indonesia.

Najib mengungkapkan, kebakaran hutan yang menyebabkan asap tebal tak terlepas dari aksi pembukaan lahan yang sembrono. Dengan teknik pembakaran, para pengusaha bisa menghemat ongkos pembabatan.


Tim Asing Mulai Bekerja

Sementara itu, beberapa tim dari negara asing yang menyatakan siap membantu menanggulangi bencana kabut asap di Indonesia sudah mulai bekerja melakukan pemadaman kebakaran lahan di wilayah Sumatera Selatan.

"Hari ini tim dari Malaysia dan Singapura bersama tim Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel melakukan operasi pemadaman melalui darat dan udara di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin yang terdapat titik panas paling banyak," kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Palembag, Senin.

Menurut dia, pihaknya terus berupaya secara maksimal menghilangkan kabut asap yang sejak akhir Agustus 2015 hingga kini masih mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Dengan memanfaatkan kekuatan personel dan peralatan yang dimiliki serta bantuan dari sejumlah negara sahabat, pihaknya optimistis kebakaran lahan dapat ditanggulangi dengan baik dan kabut asap dalam waktu dekat segara hilang, katanya.

Dia menjelaskan, untuk menanggulangi bencana kabut asap di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini, sejak September 2015, sebanyak 4.997 personel dari unsur

Badan Penaggulangan Bencana Daerah, Manggala Agni, TNI/Polri dan unsur terkait lainnya yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel diturunkan ke sejumlah daerah yang terdapat banyak titik panas.

Personel gabungan dengan peralatan pemadaman api operasi darat dan perasi udara yang didukung enam helikoplter, dua air tracktor, satu pesawat Cassa untuk melakukan hujan buatan/teknologi modifikasi cuaca (TMC) berhasil memadamkan ribuan titik panas yang berpotensi mengakibatkan kebakaran lahan dan menimbulkan asap.

"Dalam dua bulan terakhir, Tim Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel telah memadamakan 1.259 titik api dan melakukan pemadaman melalui udara (water bombing) 6.825 kali," ujarnya.

Melihat kondisi lahan yang terbakar sebagian besar lahan gambut dan sulit dijangkau melalui operasi pemadaman dari darat, pihaknya akan memaksimalkan operasi pemadaman melalui udara dan memanfaatkan bahan kimia untuk memblokir penyebaran api.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi untuk menghadapi musim kemarau pada tahun-tahun mendatang agar masalah kabut asap dapat diminimalkan bahkan diupayakn tidak terjadi lagi, pihaknya akan menambah peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

"Langkah ke depan akan ditambah 40 unit pompa air, melakukan revitalisasi dan normalisasi saluran air (water blocking) di daerah yang terdapat lahan gambut dan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujar gubernur.

(***)
Sumber:republika.co.id
wwwwww