Kesuksesan Pilkada Tanggung Jawab Bersama
 |
Foto bersama peserta sosialisasi dengan narasumber dan panitia. (foto: potretnews.com) |
Kamis, 08 Oktober 2015 21:44 WIB
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com –Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau kembali melaksanakan Sosialisasi tentang Implementasi Pendidikan Pengawasan Pemilu Partisipatif, kepada Pelajar, Kamis (8/10/2015) bertempat di Gedung Serbaguna SMP I Bangko, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Acara tersebut dihadiri Ketua Bawaslu Riau Edy Syafruddin SAg, Ketua Panwaslu Rohil Jaka Abdillah SAg, Anggota Panwaslu Rohil Datuk Zulhidayat SAg, Ketua Panwascam Kecamatan Bangko Hermanto, serta para siswa/siswi yang berada di Bagansiapiapi. Ketua Bawaslu Riau langsung memberikan materi tentang Implementasi Pendidikan Pengawasan Pemilu Partisipatif, kepada segenap siswa/siswi yang sudah berumur 17 tahun. Setelah itu langsung dilakukan tanya jawab antara Bawaslu Riau dengan pelajar tersebut.”Setelah sehari sebelumnya, menggelar kegiatan serupa di Kecamatan Bagansinembah, kabupaten yang sama, kini Bawaslu Riau kembali melakukan sosialisasi kepada pelajar SMA, SMK dan MA sederajat di Bagansiapiapi,” kata Ketua Bawaslu Riau Edy Syarifuddin kepada wartawan, Kamis (8/10/2015).Dengan adanya kegiatan ini, kata Edy, kita harapkan pelajar mengetahui tentang hak dan kewajiban, seorang warga negara RI. Peran pelajar dalam pengawasan pemilu itu sangat diperlukan, apalagi pada saat pencoblosan di TPS."Bagi pelajar yang sudah berumur 17 tahun ke atas, namun namanya belum terdaftar di PPDP (pencocokan dan penelitian data pemilih) yang sudah ditempel oleh pihak PPS, dapat melapor ke Panwas Rohil, Panwascam, PPL (Petugas Pengawas Lapangan) yang berada di Kabupaten Rokan Hilir," kata Edy. ”Untuk itu, Bawaslu Riau meminta seluruh stakeholder dan masyarakat yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pilkada untuk ikut mengawasi dan melaporkan apabila menemukan pelanggaran. Sukses tidaknya pilkada tak bisa disandarkan kepada penyelenggara pemilu saja. Ini perlu saya garisbawahi," ujarnya.Sementara itu, Ketua Panwas Rohil Jaka Abdillah mengatakan, kegiatan sosialisasi ini diharapkan akan meningkatkan partisipasi pemilih. Kemudian, siswa/siswi dapat memahami perannya sebagai pemilih pemula sekaligus sarana pembelajaran bagi mereka. ”Tahun ini merupakan titik awal bagi mereka yang berusia 17 tahun ke atas," tuturnya. ***
Acara tersebut dihadiri Ketua Bawaslu Riau Edy Syafruddin SAg, Ketua Panwaslu Rohil Jaka Abdillah SAg, Anggota Panwaslu Rohil Datuk Zulhidayat SAg, Ketua Panwascam Kecamatan Bangko Hermanto, serta para siswa/siswi yang berada di Bagansiapiapi. Ketua Bawaslu Riau langsung memberikan materi tentang Implementasi Pendidikan Pengawasan Pemilu Partisipatif, kepada segenap siswa/siswi yang sudah berumur 17 tahun. Setelah itu langsung dilakukan tanya jawab antara Bawaslu Riau dengan pelajar tersebut.”Setelah sehari sebelumnya, menggelar kegiatan serupa di Kecamatan Bagansinembah, kabupaten yang sama, kini Bawaslu Riau kembali melakukan sosialisasi kepada pelajar SMA, SMK dan MA sederajat di Bagansiapiapi,” kata Ketua Bawaslu Riau Edy Syarifuddin kepada wartawan, Kamis (8/10/2015).Dengan adanya kegiatan ini, kata Edy, kita harapkan pelajar mengetahui tentang hak dan kewajiban, seorang warga negara RI. Peran pelajar dalam pengawasan pemilu itu sangat diperlukan, apalagi pada saat pencoblosan di TPS."Bagi pelajar yang sudah berumur 17 tahun ke atas, namun namanya belum terdaftar di PPDP (pencocokan dan penelitian data pemilih) yang sudah ditempel oleh pihak PPS, dapat melapor ke Panwas Rohil, Panwascam, PPL (Petugas Pengawas Lapangan) yang berada di Kabupaten Rokan Hilir," kata Edy. ”Untuk itu, Bawaslu Riau meminta seluruh stakeholder dan masyarakat yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam pilkada untuk ikut mengawasi dan melaporkan apabila menemukan pelanggaran. Sukses tidaknya pilkada tak bisa disandarkan kepada penyelenggara pemilu saja. Ini perlu saya garisbawahi," ujarnya.Sementara itu, Ketua Panwas Rohil Jaka Abdillah mengatakan, kegiatan sosialisasi ini diharapkan akan meningkatkan partisipasi pemilih. Kemudian, siswa/siswi dapat memahami perannya sebagai pemilih pemula sekaligus sarana pembelajaran bagi mereka. ”Tahun ini merupakan titik awal bagi mereka yang berusia 17 tahun ke atas," tuturnya. ***
