Tragedi Memilukan Satu Keluarga yang Tewas Terpanggang di Sungai Pakning, Ibu Tertimpa Reruntuhan, Dua Anak Berangkulan dengan Tangan dan Kaki Sudah Terpisah

BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Kejadian tragis yang menggamparkan masyarakat Sungai Pakning, Kecamatan Bukitbatu, menyisakan cerita pilu yang mendalam. Linda Makatita bersama kedua anaknya yang tewas terpanggang akibat kebakaran hebat pada Jumat (18/9/2015) dini hari tadi, terkurung di dalam dan tertimpa puing-puing bangunan rumah. Ditambah lagi tetangga sekitar rumah sudah tidur pulas. Sehingga di saat si jago merah melalap rumah Linda dan rumah di sebelahnya terlambat diketahui warga. "Ini kejadian sangat memilukan, tadi malam anak saya memang ada mendengar suara Linda berteriak-teriak. Tapi dia mengira Linda sedang memarahi anaknya, namun ketika mengintip dari jendela rupanya api berkobar tinggi memakan dua rumah itu," ujar Raja Khalid, tokoh masyarakat Sungai Pakning yang berdomisili di sekitar tempat kejadian.

Sekitar pukul 01.15 WIB baru diketahui oleh warga dan tim pemadam mulai berdatangan. Namun sudah terlambat, api terlanjur besar dan suara korban tak terdengar lagi.

"Mereka terkurung, terbakar dan tertimpa reruntuhan di dalam rumah itu," tambah Raja Khalid dengan nada sedih.

Nurinsan, salah seorang tim Fire Fighting Pertamina RU II Sungai Pakning, yang turut melakukan pemadaman dan evakuasi mengatakan tim kesulitan memasuki rumah saat api membesar.

"Ketika kami hendak mendobrak pintu, api malah menjilat keluar, sehingga tak ada yang bisa memasuki," ujar Nurinsani yang akrab disapa Cibung.

Saat api sudah padam, tim evakuasi melakukan pencarian mayat korban. "Mayat kita temukan terpisah, Buk Linda di ruang belakang dalam keadaan tertimpa reruntuhan, sedangkan dua orang anaknya Nona dan Ade di ruang depan ditemukan berangkulan dalam keadaan hangus, bagian tubuh seperti tangan dan kaki sudah terpisah," ungkap Cecak salah seorang warga yang ikut mengevakuasi korban.

Sementara seisi rumah hangus terbakar tak tersisa, termasuk dua unit sepeda motor jenis Vario dan Mio.***