Pesona Indahnya Pantai Lapin di Pulau Rupat, Sekali Datang Langsung Terpikat

Pesona Indahnya Pantai Lapin di Pulau Rupat, Sekali Datang Langsung Terpikat

Pantai Lapin di Pulau Rupat. (foto: pantailapin.blogspot.com)

Selasa, 09 Februari 2016 00:09 WIB
BENGKALIS, POTRETNEWS.com - Pasti sudah tidak asing lagi ketika kita mendengar objek wisata Pantai Lapin, Rupat Utara atau lebih dikenal dengan pantai Rupat Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Nama Pantai Lapin semakin mencuat setelah beberapa warga Bagansiapiapi memasang foto keasrian pantai Lapin yang terletak di Tanjung Medang, Kabupaten Bengkalis melalui media sosial.

Pantai di Rupat memang tergolong objek wisata yang masih baru dibandingkan dengan pantai yang ada di Indonesia. Akan tetapi, Pantai Rupat memiliki keunggulan yang tidak dapat ditemui di objek wisata tempat lainnya.

Pantai Rupat, memiliki pantai yang panjangnya mencapai 17 Km dengan air yang tenang. Pasir putih terhampar melandai sehingga bagi orang tua yang membawa anak anak tidak perlu khawatir jika mereka berenang agak ke tengah karena garis pantainya cukup jauh.

Luas pasir yang terhampar lebar, mendorong para pemilik penginapan ingin membuat lapangan sepakbola dan voli pantai. Di Pantai Lapin, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas permainan jet ski dan banana boat.

Harga sewanya pun terjangkau. Misalnya, untuk sewa jet ski 20 menit dipatok hanya Rp250 ribu. Sedangkan banana boat Rp30 ribu per orang. Bagi wisatawan yang suka berpetualang, juga bisa melakukan jelajah di pinggiran pantai yang ditumbuhi hutan yang masih asri.

Menuju lokasi Pantai Lapin di Pulau Rupat, kita harus menyeberang menggunakan kapal Ro-Ro (roll on-roll off) dari Pelabuhan TPI, Dumai. Tetapi ongkosnya lumayan mahal, Rp99.750 ribu per mobil dan Rp6.175 ribu per orang.

Di dalam kapal Ro-Ro, tersedia aneka makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Jadi jangan khawatir jika belum sempat sarapan. Hanya butuh 25 menit, kapal Ro-Ro sudah merapat di dermaga Batu Panjang, Rupat.

Jalan dari dermaga Batu Panjang menuju objek wisata Pantai Rupat utara, cukup membuat kita was was. Selain melintasi jembatan berlobang, jalannya juga masih ada yang berbatu. Jadi disarankan agar membawa peralatan ganti ban yang lengkap.

Jarak tempuh dari dermaga Batu Panjang ke Rupat utara, paling lama menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Menyusuri jalan, kita tidak akan pernah bosan melihat rumah penduduk yang berornamen ciri khas Melayu. Senyum ramah penduduk Rupat menyambut kita dan untuk itu jangan sungkan jika bertanya karena mereka dengan senang hati akan membantu.

Berbagai kalimat puji pujian akan terucap ketika sudah mendekati garis memanjang yang memisahkan sisi pantai dengan pinggiran jalan. Kita bisa melihat pemandangan pantai dengan hembusan angin laut yang berasal dari Selat Melaka.

Dari gerbang masuk, masih 50 meter lagi menuju pantai kita akan menemukan pantai berpasir putih. Banyak pengunjung sudah tidak tahan godaan dengan pantai ini dan langsung menceburkan diri ke airnya yang hijau jernih. Capek dalam perjalanan dalam sekejap akan hilang ketika melihat pinggiran pantai yang teduh ditumbuhi pohon pinus.

"Ini pengalaman pertama ke sini. Tapi saya sangat puas dan sulit untuk mengungkapkannya. Rasa capek saya terbayarkan," kata Evie, warga Bagansiapiapi yang memboyong seluruh keluarganya menikmati keindahan Pantai Lapin.

Lain lagi dengan Mery, dia sangat menikmati pemandangan pantai yang dangkal sambil memegang makanan. Dia pun beralih dari spot satu ke spot lainnya hanya untuk melihat pemandangan yang baru pertama dia lihat.

Jika Anda tidak membawa bekal, jangan takut karena banyak rumah warga dijadikan warung. Jika ingin bermalam, ada beberapa penginapan yang menyediakan kamar di pinggir pantai dengan harga Rp 150 ribu per malam. Bagi tamu yang menginap, fasilitas MCK disediakan gratis. Setiap kamar bisa ditinggali 4 hingga 6 orang dewasa.

Ada juga pengunjung melirik rumah warga sebagai tempat penginapan alternatif. Harga sewanya tergantung negosiasi dengan pemilik rumah. Rumah penduduk sangat cocok jika kita datang membawa keluarga dan rombongan dengan suasana nyaman dan asri.

Sore berganti malam di saat mega merah di pinggiran pantai memudar, bau ikan bakar menusuk hidung. Menu ikan yang masih segar hasil tangkapan nelayan selalu ada ditiap penginapan. Kita bisa memilih jenis ikan tenggiri atau ikan senangin. Harga menunya bervariasi, minimal Rp70 ribu per kilogram plus dengan nasi.

Malam berbintang, disaksikan bias cahaya lampu kota Malaysia yang dibatasi Selat Melaka, sambil menikmati di meja hidangan berupa ikan bakar, tumis kangkung dan sambal kecap. Menyantap makanan di atas hamparan pasir pantai dan dibelai lembutnya angin sepoi sepoi. Tanpa disadari, seluruh makanan licin tandas, tak bersisa sedikitpun. Usai menikmati makan malam, para pengunjungpun bergeser kembali berjalan jalan dipantai.

Menunggu matahari terbit, merupakan saat yang paling ditunggu tunggu dipantai Lapin. Karena pesonanya sangat berbeda pada saat matahari tenggelam. Sembari menunggu "sunrise", kita bisa mengisi kegiatan mencari umang-umang (sejenis siput laut yang muncul pada saat air sedang surut) di subuh hari. Siput ini sering dijadikan oleh oleh untuk permainan anak anak atau untuk penghias akuarium. ***

Sumber:
GoRiau.com

Editor:
M Yamin Indra

Kategori : Wisata
wwwwww