Sejarah Pilu Perjalanan Orang Banjar Menapakkan Kaki di Indragiri Hilir

Sejarah Pilu Perjalanan Orang Banjar Menapakkan Kaki di Indragiri Hilir

Pangeran Antasari, bangsawan Suku Banjar.

Redaksi
Rabu, 18 November 2015 10:17 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Suku Banjar yang tinggal di beberapa kabupaten di Provinsi Riau, Sumatera, bahkan menyebar hingga ke Malaysia merupakan anak cucu dari para penghijrah Suku Banjar di Kalimantan Selatan yang datang dalam tiga gelombang migrasi besar. Gelombang migrasi tersebut pertama terjadi pada tahun 1780 secara besar-besaran ke pulau Sumatera. Suku Banjar yang menjadi pendatang ketika itu adalah para penyokong Pangeran Amir yang kalah dalam perang saudara Kerajaan Banjar, yaitu Pangeran Tahmidullah.

Mereka terpaksa melarikan diri dari wilayah Kerajaan Banjar karana sebagai musuh politik mereka sudah divonis hukuman mati oleh lawan politik mereka. Kedua, terjadi pada tahun 1862 hijrah besar-besaran ke pulau Sumatera berlangsung karena para pendukung Pangeran Antasari juga mengalami kekalahan dalam Perang Banjar.

Mereka terpaksa melarikan diri dari pusat pemerintahan Kerajaan Banjar di Kota Martapura atas alasan yang sama. Pasukan Residen Belanda yang menjadi musuh mereka dalam Perang Banjar sudah menguasai kota-kota besar di wilayah Kerajaan Banjar.

Ketiga, pada tahun 1905 Suku Banjar kembali melakukan penghijrahan besar-besaran ke pulau Sumatera. Kali ini mereka terpaksa melakukannya karena Sultan Muhammad Seman yang menjadi Raja di Kerajaan Banjar ketika itu mati syahid di tangan Belanda.

Penghijrahan suku Banjar ke Sumatera khususnya ke Tembilahan dan Indragiri Hilir sekitar tahun 1885 di masa pemerintahan Sultan Isa, Raja Indragiri sebelum raja yang terakhir. Tokoh suku Banjar yang terkenal dari daerah ini ialah Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari yang berasal dari Martapura.

Dalam masa-masa tersebut, suku Banjar juga berhijrah ke Malaysia antara lain ke negeri Kedah, Perak (Kerian, Sungai Manik, Bagan Datoh), Selangor (Sabak Bernam, Tanjung Karang), Johor (Batu Pahat) dan di Malaysia Timur, yaitu ke Sabah (Sandakan, Tenom, Keningau, Tawau), Sarawak (Kuching, dan Sri Aman).

Tokoh suku Banjar yang terkenal dari Malaysia adalah Syeikh Husein Kedah Al Banjari, yaitu mantan seorang Mufti Kerajaan Kedah. Salah seorang tokoh Banjar dari Malaysia yang terkenal ketika ini ialah Dato Seri Harussani bin Haji Zakaria yang menjadi Mufti Kerajaan Negeri Perak.

Daerah yang paling ramai terdapat Suku Banjar di Malaysia adalah daerah Kerian di Negeri Perak Darul Ridzuan. Organisasi suku Banjar di Malaysia adalah Pertubuhan Banjar Malaysia. Jadi tidaklah heran jika Suku Banjar yang terkenal sebagai pedagang dan taat dalam memeluk agama Islam ini tersebar di beberapa tempat di Riau dan Malaysia.

Sejarah pilu akibat perang saudaralah yang menjadi faktor ”Urang Banjar” hijrah dan menapakkan kaki di Indragiri Hilir di Riau dan wilayah lain di Indonesia hingga luar negeri. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Potret Riau
Sumber:Vivaborneo.com
wwwwww