Sepenggal Kisah Laksamana Raja di Laut yang oleh Iyeth Bustami Dipopulerkan ke Seantero Negeri

Sepenggal Kisah Laksamana Raja di Laut yang oleh Iyeth Bustami Dipopulerkan ke Seantero Negeri

Makam Datuk Laksamana Raja di Laut yang tak terawat.

Selasa, 17 November 2015 02:17 WIB

BENGKALIS, POTRETNEWS.com -

Laksamana raja di laut
Bersemayam di Bukitbatu
Ahai hati siapa
Ahai tak terpaut
Mendengar lagu zapin Melayu”........

Petikan atas adalah lirik lagu “Laksamana Raja di Laut” yang dinyanyikan oleh Iyeth Bustami. Berawal dari lagu yang sangat populer di seantero negeri ini, banyak orang mengetahui tentang Laksamana Raja di Laut yang ternyata bukan hanya sekadar lagu.

Laksamana merupakan gelar sekaligus titah dari Kerajaan Siak untuk menjaga di pesisir pantai Selat Malaka.

Datuk Laksamana merupakan pembesar kerajaan Siak yang semula bermukim di Bengkalis, kemudian memindahkan lokasi pemerintahannya ke Bukitbatu.

Dalam sejarahnya, Datuk Laksamana merupakan keturunan Bugis, bernama Daeng Tuagik, anak dari Sultan Wajok yang kawin dengan anak Datuk Bandar Bengkalis, Encik Mas (seorang perempuan yang berkuasa di pulau Bengkalis).

Daeng Tuagik ketika menikahi Encik Mas telah berjanji untuk tidak memakai gelar bangsawan Bugis bagi keturunannya. Dari perkawinannya ia mendapat seorang anak yang bernama Datuk Bandar Jamal (1720-1767) yang kelak menggantikan ibunya sebagai penguasa Bengkalis.

Konon Datuk/Encik Ibrahim disebut-sebut Datuk Laksamana Raja di Laut I yang berkuasa pada tahun 1767 M-1807 M. Ada empat datuk yang memerintah di Bukitbatu. Tiga penerusnya adalah Datuk Khamis, Datuk Abdullah Shaleh dan Datuk Ali Akbar (1908-1928). Mereka digelari Datuk Laksamana II sampai IV.

Rumah Datuk Laksamana Dilaut IV, Laksamana Ali Akbar terletak di Desa Sukajadi, sekira 35 kilometer dari Kota Sungai Pakning, Bengkalis - Riau. Rumah peninggalan laksamana seperti rumah adat/rumah tradisi di Riau. Berbentuk panggung dengan motif-motif Melayu di beberapa ornamen bangunannya.

Banyak kisah-kisah mistis yang diungkapkan oleh warga setempat, terutama harimau jadi-jadian, buaya penunggu dan lain-lain. Ini terkait sumpah selama 100 tahun yang keramat. Nilai mistisnya menjadi penarik sekaligus faktor hambat bagi sebagian orang yang penasaran dengan Makam Laksamana Raja di Laut.

Tidak jauh dari rumah Laksamana Raja di Laut, akan terlihat dua makam datuk penguasa laut. Yakni Laksamana III dan Laksamana IV. Kedua Makam ini terletak di belakang Mesjid Jami’ Al Haq. Mesjid tua peningggalan para laksamana dulunya. ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Potret Riau
wwwwww