Tercium… Ada Transaksi Rp16 Miliar dalam Pemilihan Rektor USU?

Tercium… Ada Transaksi Rp16 Miliar dalam Pemilihan Rektor USU?

Ilustrasi Gedung USU di Medan.

Kamis, 28 Januari 2016 02:45 WIB
MEDAN, POTRETNEWS.com - Majelis Wali Amanah (MWA) dikabarkan tidak puas dengan sikap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir yang mengutus pejabat Eselon I di kementerian tersebut, menggantikan dirinya saat pemilihan Rektor Unerversitas Sumatera Utara (USU), pekan lalu. “Menteri satu tahun yang lalu sudah membentuk tim evaluasi dan pengawasan masalah yang menimpa USU selama kurun waktu 18 tahun lebih. Itulah yang menyemangati Todung Mulya Lubis mau menjadi Ketua MWA. Atas dasar itu, Todung satu jam sebelum pemilihan sudah menginfokan menteri sudah lari dari komitmen,” tegas Sekjen Seknas Jokowi, Osmar Tanjung melalui siaran pers yang diterima SP,Selasa (25/1) malam.

Osmar menengarai, ada transaksi yang dilakukan dalam pemilihan Rektor USU, pekan yang lalu. Bahkan, isu yang berkembang, sambungnya, transaksi untuk pemilihan Rektor USU tersebut nilainya sungguh fantastis, yaitu Rp16 miliar. “Dugaan transaksi tersebut dilakukan di Singapura,” ujar Osmar.

Menurutnya, sehebat apapun menteri dalam hal membela kepentingan untuk merusak dunia pendidikan, dipastikan akan ketahuan. Runtung jauh hari telah diinfokan sangat membela penguasa USU. Dan tidak pernah memprotes kemana aset-aset tidak dimanfaatkan sebagaimana fungsinya, seperti Rumah Sakit USU.

“Apakah benar Todung memprotes sikap menteri yang membuat program dan janji, perlu dibuktikan dengan meminta pertanggungjawaban menteri dan menunda pelantikan Runtung tidak terbukti ada transaksi dan membela penguasa USU, diharapkan mampu meyakinkan kecurigaan itu tidak benar,” jelasnya.

Menurut info, beberapa waktu lalu Ketua MWA telah mencegah agar menteri tidak mau transaksional, namun tidak berhasil.

“Diharapkan kepada KPK cepat menelusuri informasi yang disampaikan masyarakat. Selama proses pemilihan kelompok Subhilhar dan Zulkifli tidak mau terlibat jual beli jabatn Rektor USU. Untuk itu, agar KPK segera memeriksa Menristek dan Presiden Jokowi mengganti Menristek,” ujarnya.

Di bagian lain, pihaknya juga berharap kepada masyarakat agar serius melaporkan kondisi dan keberadaan USU selama ini kepada KPK. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Nusantara
Sumber:Beritasatu.com/
wwwwww