Ibu Dapati Anaknya Tergantung, Abang Korban: Seminggu Lalu Almarhum Sudah Gali Kuburannya karena Dia Bilang Sama Kami Mau Mati...

Ibu Dapati Anaknya Tergantung, Abang Korban: Seminggu Lalu Almarhum Sudah Gali Kuburannya karena Dia Bilang Sama Kami Mau Mati...

Ilustrasi.

Selasa, 24 November 2015 16:10 WIB
SIMALUNGUN, POTRENEWS.com - Sortinah Saragih (50) terus menangis di sisi jasad anaknya Miswanto Damanik (25), yang meninggal akibat bunuh diri. Bahkan, dia sendiri yang pertama kali mendapati anaknya tergantung di dalam kamar. Selain ibunda korban, ayah korban, Marjono Damanik (55) juga terus menangis histeris. Bersama anak-anak yang lain, tangisan mereka membuat rumah di Huta I, Nagori Pematang Gajing, Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, itu terasa berselimut duka yang sangat mendalam.

Sementara, orangtua korban yang diwawancarai enggan memberikan keterangan terkait meninggalnya anak kedua dari empat bersaudara itu. Salah seorang abang korban, Lasmauri Damanik (27) mengatakan bahwa ibu korban masih syok.

Lasmauri mengatakan, dia mengetahui kejadian tersebut saat mendengar teriakan ibu korban. Dia menceritakan, peristiwa gantung diri itu terjadi Senin (23/11/2015) sekira pukul 15.00 WIB.

Dan, orang pertama yang mendapati adik kandungnya gantung diri adalah ibu mereka. Miswanto gantung diri di dalam kamar menggunakan tali nilon warna kuning dengan cara mengikat tali ke broti penahan seng rumahnya.

“Mama duluan yang melihat. Sewaktu melihat dia gantung diri, mama langsung menjerit minta tolong. Dia lari keluar sambil menjerit minta tolong kepada warga sekitar,” ungkap Lasmauri seperti dikutip potretnews.com dari metrosiantar.com (jpnn).

Menurut informasi dihimpun dari masyarakat dan diaminkan pihak keluarga, bahwa pemicu kenekatan korban bunuh diri karena mengalami depresi. Depresi disebabkan karena korban pernah bergabung di sebuah lembaga yang mengajarkan tentang pendalaman agama di Bengkulu.

Lasmauri menjelaskan, Miswanto pernah merantau ke di Provinsi Jambi. Nah, saat merantau di Jambi, Miswanto sempat mengikuti pendalaman agama provinsi tetangga, yakni di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, selama sepuluh hari.

Singkat cerita, setelah itu, Miswanto mengaku sudah tak nyaman lagi hidup seperti sebiasanya. Karena merasa tak nyaman, akhirnya Miswanto memilih pulang kampung. “Sudah tiga bulan dia di sini, Bang,” ujar abang korban lagi.

Selama 3 bulan di kampung, Miswanto tidak pernah bergabung dengan para pemuda di kampung. Dia selalu merasa lebih nyaman mengurung diri di rumah.

“Selama di kampung, dia hanya mengurung diri di rumah. Dia selalu merasa takut. Katanya, dia selalu mencari keberadaan Tuhan. Kalau dia takut, dia selalu pergi ke bawah pohon duku di samping rumah. Setiap malam, kalau dia takut, dia selalu minta dipeluk sama mama,” ujarnya.

Anehnya lagi, Miswanto sudah menggali tanah kuburannya di belakang rumah sekitar 2 kali 1 meter sekitar seminggu lalu. “Dia bilang sama kami, kalau dia sudah mau mati, makanya tanah itu digalinya,” ujar Lasmauri sembari menunjuk tanah yang digali korban.

“Memang pertanda sudah banyak selama ini. Tadi pagi ular kobra datang ke belakang rumah kami. Sudah diusir, tapi tetap aja berkeliaran di belakang rumah,” imbuhnya.

Sementara, salah seorang tetangganya juga mengaku bahwa seminggu lalu mereka berbincang-bincang dengan Miswanto. Katanya, Miswanto mengatakan dirinya akan mati.

“Aku mau mati ini, Pak,” ujar warga itu menirukan ucapan Miswanto. Saat ditanya kenapa dia mengatakan hal itu, Miswanto mengaku karena tidak mampu mendapat ilmu keagamaan. “Nggak dapatku ilmu ini, Pak,” ujar Miswanto sembari menggali lobang di belakang rumahnya.

Terpisah, Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan hasilnya dinyatakan murni bunuh diri.

“Menurut pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, semua menyatakan bunuh diri. Dan, setelah dicek, memang benar korban murni bunuh diri. Apalagi, pihak keluarga korban sudah terlebih dahulu menurunkan korban dari tali gantungan dan mereka juga mengatakan tidak perlu diotopsi,” ujar kapolsek. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Nusantara
Sumber:Metrosiantar.com
wwwwww