Dipukul Ibu Tiri, Gadis Keterbelakangan Mental Tewas di Pangkuan Ayah

Dipukul Ibu Tiri, Gadis Keterbelakangan Mental Tewas di Pangkuan Ayah

Siti Zalikha, tersangka pembunuh anak tiri di bawa ke Mapolsek Cot Girek, Aceh Utara, Sabtu (2/4/2016) malam.

Minggu, 03 April 2016 09:04 WIB

LHOKSEUMAWE - Malang benar nasib Nuriah, anak keterbelakangan mental di Desa Beurandang Dayah, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Gadis berusia 28 tahun itu diduga tewas karena dipukul ibu tirinya Siti Zalikha dengan menggunakan sepotong kayu.

Dia pun menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu (2/4/2016) usai azan Ashar di pangkuan ayahnya Abdullah dan adiknya, Mahdi.

Kepergian gadis malang itu untuk selamanya menyisakan tanda tanya di keluarga. Pasalnya, sehari sebelumnya, Jumat (1/4/2016) sore, Siti Zalikha memukul korban di sumur persis belakang rumah.

Pemukulan itu berawal saat korban sedang berada di sumur karena ingin buang air kecil, dan mencuci kelambu. Dia bahkan sedang memegang ember yang telah berisi air.

Tiba-tiba Siti Zalikha datang dari belakang dan memukul korban pada bagian punggung, tangan dan tulang rusuk kiri.

“Korban sempat menjerit,” sebut Kapolsek Cot Girek, Aceh Utara, Ipda Amiruddin, Sabtu tadi malam.

Mendengar jeritan anaknya, sang ayah, Abdullah lari ke belakang rumah. Dia melihat anaknya terduduk di kamar mandi. Dia pun membawa anaknya ke kamar.

Saat ditanya ke Siti Zalikha mengapa memukul korban, sang istri mengaku kesal karena anak itu keras kepala. “Kemarin sore ayahnya melihat korban sudah lemas. Namun tidak mengambil sikap atau tindakan apa pun,” terang Kapolsek.

Keesokannya, sang ayah menanyakan pada anaknya bagian tubuh mana yang sakit. Korban menjawab bahwa punggung, tangan, rusuk dan dadanya nyeri.

“Sore tadi, ayahnya meminta sekretaris desa datang ke rumah. Dia menceritakan bahwa anaknya kemarin dipukul oleh ibu tirinya. Lalu korban dibawa ke rumah adiknya di desa itu juga. Setiba di rumah adiknya, korban menghembuskan nafas terakhir,” ujar Kapolsek.

Kasubbag Humas Polres Aceh Utara AKP M Jafaruddin menyatakan setelah mengetahui kejadian itu, petugas Polsek langsung menjemput pelaku.

“Pelaku dibawa ke Mapolsek untuk diamankan sementara. Setelah itu langsung di bawa ke Mapolres Aceh Utara. Malam ini sudah dimulai penyidikan kasus itu, bahkan kita sudah melakukan olah tempat kejadian perkara,” terang M Jafaruddin.

Sementara korban malam itu juga dimakamkan di desa tersebut. Isak tangis warga desa menghantar kepergiannya untuk selama-lamanya.(kpc)

(wawan setiawan)
Kategori : Nasional
Sumber:kompas.com
wwwwww