Incar Para Simpatisan Muda di Asia Tenggara, ISIS Terbitkan Surat Kabar Berbahasa Melayu

Incar Para Simpatisan Muda di Asia Tenggara, ISIS Terbitkan Surat Kabar Berbahasa Melayu

Surat kabar ISIS Al Fatihin

Kamis, 14 Juli 2016 07:04 WIB
KUALA LUMPUR, POTRETNEWS.com - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah menerbitkan surat kabar berbahasa Melayu, Al Fatihin, untuk memuluskan kampanyenya demi menjangkau simpatisan muda Asia Tenggara. Surat kabar Berita Harian, Malaysia, yang dikutip Malay Mail Online, melaporkan, nama media ISIS tersebut adalah Al Fatihin, diluncurkan untuk pertama kali pada 20 Juni 2016.

Kata Al Fatihin diambil dalam bahasa Arab yang berarti sang penakluk. Media ISIS itu diberi tagline “Surat kabar bagi Muhajirin berbahasa Melayu di Daulah Islamiyyah” - surat kabar bagi para migran berbahasa Melayu di Negara Islam.

Situs berita mingguan Time.com mengatakan, peluncuran media ISIS itu menggarisbawahi kekhawatiran yang telah berkembang luas bahwa ISIS telah merambah wilayah Asia Tenggara.

Artikel dalam edisi perdana, membawa pembaruan dari Irak dan Suriah, ditulis dalam bahasa Melayu untuk dapat dipahami bagi banyak penutur Melayu di Asia Tenggara.

Seperti diketahui ada empat negara penutur bahasa Melayu di Asia Tenggara yakni Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan komunitas Melayu di Filipina selatan dan Thailand selatan.

Menurut laporan di CNN, ISIS memiliki brigade yang disebut Katibah Nusantara, yang berbasis di Suriah. Mereka terdiri dari militan berbahasa Melayu dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Selain melayani jihadis ini, Al Fatihin juga bermaksud menargetkan pendukungnya di Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand selatan dan Filipina selatan.

Situs berita mingguan Time mengatakan, wilayah rumpun Melayu tersebut juga diklaim oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI). Artinya ada tumpang tindih klaim dengan ISIS.

"Pendukung Al Fatihin (ISIS) menyerukan militan Indonesia dan Filipina bersatu dan berbaiat kepada Abu Bakar al-Baghdadi," tulis Jasminder Singh dan Muhammad Haziq Jani, analis terorisme di Nanyang Technological University di Singapura, seperti dirilis Time.

Tagline dari media ISIS itu mendorong persatuan para militan, tidak peduli perbedaan suku, bahasa, identitas dan asal-usul.

“Jihadis Asia Tenggara memiliki logo yang sama dan dengan demikian, semua jihadis berbahasa Melayu harus bertindak serempak," tambah mereka.

Dua hari setelah surat kabar diluncurkan, ISIS merilis sebuah video yang menyatakan Filipina sebagai wilayahnya.

Dalam video itu ISIS menyerukan agar para militan di Asia Tenggara untuk melakukan perjalanan ke Filipina jika mereka tidak bisa pergi ke Suriah.

ISIS dikhawatirkan sedang membangun kekuatan di Asia Tenggara. Kelompok militan yang berbeda di Asia Tenggara telah berbaiat kepada ISIS.

Menurut Time, kelompok yang telah berjanji setia kepada ISIS itu antara lain Mujahidin Indonesia Timur di Sulawesi Tengah dan Abu Sayyaf di Filipina selatan.

Serangan teroris baru-baru ini di Solo, Indonesia dan Kuala Lumpur, Malaysia, oleh aparat keamanan setempat telah dikaitkan dengan trik ISIS.***


editor: wawan s
sumber: kompas.com

Kategori : Internasional
wwwwww