Ini Kejahatan Tokoh Syiah Nimr Al- Nimr Versi Arab Saudi, sehingga Ia Dieksekusi Mati

Ini Kejahatan Tokoh Syiah Nimr Al- Nimr Versi Arab Saudi, sehingga Ia Dieksekusi Mati

Nimr Al-Nimr

Senin, 04 Januari 2016 23:14 WIB

KERAJAAN Arab Saudi, Sabtu (2/1/2015) lalu mengumumkan telah mengeksekusi 47 narapidana terorisme, termasuk anggota-anggota Al-Qaida dan seorang tokoh Syiah ternama, pemimpin aksi protes menentang pemerintah.

Dilansir Arab News, Senin (4/1/2015), tokoh Syiah di Arab Saudi, Nimr Al-Nimr, dinyatakan bersalah melakukan delapan tindak kejahatan dan semasa hidupnya banyak menyampaikan pidato-pidato keras berisi penentangan terhadap pemerintah. Pidatonya yang dipenuhi pesan kebencian sejak 2002 menggiring pada kematian dan terlukanya sejumlah aparat kepolisian.

Pidato-pidato Al-Nimr berada di balik aksi protes brutal warga Syiah pada tahun 2011 di Qatif, yang membawa kemanfaatan bagi negara Syiah Iran.

Sejak tahun 2002 Al-Nimr rutin menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Imam Hussain di Al-Awamiyah. Pidatonya dari hari ke hari semakin bernuansa politik. Dia menuding para pejabat pemerintah dan pasukan keamanan melakukan penistaan terhadap agama (Islam) dan mengajak agar rakyat Saudi bangkit melawan pemerintah.

Pada Maret 2009, Al-Nimr mengkritik pemerintah Saudi dan menyerukan pemisahan diri daerah-daerah berpenduduk mayoritas Syiah untuk membentuk sebuah negara Syiah bersatu.

Ketika Bahrain dilanda gelombang unjuk rasa warga Syiah, Al-Nimr mendesak penarikan paksa pasukan negara-negara Teluk dari Bahrain, mengkritik pemerintah Bahrain, dan menuntut pembebasan orang-orang Syiah yang disebutnya sebagai tahanan politik.

Pada Oktober 2011, Al-Nimr menuding media dan pejabat-pejabat Saudi menutup-nutupi “penindasan tirani” pasukan pemerintah, yang disebutnya sebagai pasukan pembuat kekacauan.

Selain itu, tokoh Syiah di Arab Saudi tersebut juga menghina para pemimpin dan pejabat yang telah ditunjuk pemerintah, serta menolak keputusan penunjukan oleh pemerintah tersebut.

Al-Nimr menuntut agar dibentuk sebuah front oposisi relijius internal guna menangkal aksi-aksi hasutan terhadap Syiah. Dia juga mengajak warga masyarakat bangkit melakukan perlawanan dan ketidakpatuhan publik, serta menuding Kerajaan Arab Saudi membunuhi orang-orang Syiah tak berdosa.

Al-Nimr pernah ditahan beberapa kali, terakhir dia ditangkap pada 8 Juli 2012, setelah kakinya terluka dalam aksi baku tembak dengan aparat kepolisian. Dia dibawa ke rumah sakit oleh petugas ketika itu.

Pada 15 Oktober 2014, Al-Nimr divonis hukuman mati oleh Pengadilan Kejahatan Khusus atas keterlibatannya dalam aksi-aksi teroris yang menarget aparat keamanan, sehingga menewaskan sejumlah aparat serta melukai petugas dan puluhan warga sipil.

Al-Nimr dianggap sebagai penyulut kerusuhan, pembangkangan dan pemberontakan paling berbahaya di wilayah timur Kerajaan Saudi, tempat mayoritas warga Syiah bermukim.

Nimr Baqr Al-Nimr dilahirkan pada tahun 1959 di kota Al-Amawiyah di Provinsi Qatif, Saudi Arabia. Dia menuntut ilmu di daerah kelahirannya. Al-Nimr pernah melakukan perjalanan ke Iran, dan mengikuti program pendidikan Hawza selama sekitar 10 tahun di sana, kemudian pergi ke Suriah yang merupakan negara sekutu Iran.

Istri tokoh Syiah itu meninggal dunia pada tahun 2012 setelah berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Istri Al-Nimr itu dibawa berobat ke Amerika Serikat dengan biaya ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi.***

(wawan setiawan)
Kategori : Internasional
Sumber:hidayatullah.com
wwwwww