Home > Berita > Rohil

Bupati Suyatno Tak Kenal Lelah Undang Investor Membangun Rokan Hilir

Bupati Suyatno Tak Kenal Lelah Undang Investor Membangun Rokan Hilir

Bupati Rokan Hilir H Suyatno bersama para pengusaha sukses asal Bagansiapiapi.

Sabtu, 03 September 2016 22:48 WIB
Jaka Abdillah
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Seperti tak kenal lelah, Bupati Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau H Suyatno, terus mengundang investor dari dalam dan luar negeri untuk membangun daerah ini. Dalam berbagai kesempatan, bupati menyebut, apa yang tengah dilakukannya salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk menggalakkan sektor industri di wilayah yang dijuluki Negeri Seribu Kubah itu.

Jauh sebelum menjadi bupati periode kedua pun, komitmen ini sudah dicetuskannya dengan pasangannya, sang Wakil Bupati Jamiludin.

Sekadar mengingatkan, hingga tahun 2015, berdasarkan data dari Disperindag, sektor industri yang ada di Rokan Hilir sebanyak 288 unit (68,90 persen) yang terdiri dari industri hasil pertanian dan kehutanan, 119 unit (28,47 persen) usaha industri logam, mesin dan kimia, serta sisanya 11 unit (2,63 persen) industri aneka.

	https://www.potretnews.com/assets/imgbank/29082016/potretnewscom_pchpq_544.jpg
Suyatno menandatangani kontak politik berisi komitmen program prioritas pembangunan.

Pada dasarnya, dengan dibangunnya industri baru, akan dapat menyerap tenaga kerja yang ada ditiap kecamatan. Hingga kini, tercatat industri yang sudah ada dikecamatan Bangko dan Kecamatan Bagan Sinembah, masing-masing 136 usaha (32,54 persen) dan 91 usaha (21,77 persen). Di Kecamatan Pasir Limaukapas terdapat 47 usaha (11,24 persen), sedangkan untuk kecamatan lain jumlahnya antara 6 sampai 31 usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.469 orang.

Pada beberapa iven, Bupati Rokan Hilir Suyatno AMP sering mengajak seluruh investor untuk menanamkan modalnya membangun industri di Rokan Hilir. Bahkan dirinya berjanji akan mempermudah dokumen perizinan bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di Rohil. Mengingat sumber daya alam di Rokan Hilir masih banyak yang belum tergarap, maka itu akan menjadi peluang bagi investor untuk memperoleh keuntungan yang menjanjikan.

Tidak hanya itu, Suyatno juga mencoba menggandeng perguruan tinggi Universitas Riau untuk melakukan riset pengembangan industri sektor migas dan nonmigas. Menurutnya, perguruan tinggi di Riau dinilai sebagai sumber potensial untuk mendorong Pemkab Rohil untuk menggagas kerja sama duo helix (sinergi 2 kekuatan). Konsep ini mencakup kesepahaman kerja sama antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah.

"Intinya, bagaimana riset yang dilakukan Unri akan berguna bagi pemerintah daerah. Nanti pemerintah daerah akan memfasilitasi melalui regulasi atau kebijakan," kata Suyatno. Dia mengharapkan, riset yang dilakukan oleh kalangan akademisi akan didukung pengusaha untuk membuat industri. Sedangkan pemerintah dalam hal ini adalah untuk membuat regulasi tentang itu.

"Kita ajak para investor nanti masuk kemari. Itu harapan kita. Bahkan saat ini sudah ada beberapa investor yang menanamkan modalnya di Rohil. Saya juga telah menginstruksikan Kepala Dinas Kehutanan segera berangkat ke Pekanbaru untuk melobi perusahaan-perusahaan dari China dengan harapan bisa menanamkan modalnya di negeri ini. Bisa saja industri perhotelan dan banyak lagi," papar Suyatno.

Berkaitan dengan hal itu, untuk memudahkan transaksi nontunai bagi usaha industri ditiap kecamatan, pemerintah juga menggandeng lembaga perbankan untuk melayani nasabah ditiap kecamatan. Salah satunya, Bank Riau Kepri. Dengan membuka cabang di Pujud baru baru ini, diharapkan keberadaan Bank Riau akan menggalakkan pembangunan industri perkebunan kelapa sawit, pembangunan infrastruktur, UMKM, dan sektor perekonomian lainnya di daerah itu.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/29082016/potretnewscom_nmgsj_545.jpg
Bupati Rokan Hilir Suyatno mendaftarkan diri untuk menjadi nasabah usai pembukaan Gerai Bank Riau Kepri di Pujud. Kehadiran bank pemerintah daerah ini diharapkan sebagai lembaga yang memudahkan para pengusaha industri kecil dan menengah untuk bertransaksi tunai dan nontunai.

Selain industri perhotelan dan perkebunan, Rokan Hilir juga sedang menggalakkan industri perikanan. Dari produk perikanan tersebut, telah berkembang industri pengolahan gilingan terasi sampai 2016 sebanyak 54 Industri dengan jumlah produksi per tahun 12,632 ton dengan nilai investasi mencapai Rp 6,2 miliar. Pasar terasi sangat luas baik dari sisi domestik maupun luar negeri. Produk terasi gilingan industri rumah tangga dapat dipasarkan disekitar Pekanbaru, Sumatera Utara, Kabupaten Rokan Hilir dan bahkan wilayah lainnya di Indonesial. Selain itu juga diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Menurut Kadis Perikanan Muhammad Amin SP, sentra penggilingan utama industri gilingan terasi yaitu dikecamatan Kubu, Pasir Limaukapas, Bangko dan Sinaboi. Amin menambahkan, terasi asal Kabupaten Rokan Hilir khususnya Bagansiapiapi sudah dikenal sampai ke negara tetangga. Produk olahan ikan laut ini, tidak pernah putus diekspor dalam kurun waktu satu tahun. Dalam sehari, satu kapal bisa mengangkut 16 ton terasi dengan tujuan Malaysia.

Permintaan terasi meningkat terutama pada saat bulan Ramadhan hingga jelang Idul Fitri. Namun demikian, permintaan terasi sering terjadi fluktuasi mengingat eksportir juga mengekspor ikan segar. Sungguhpun demikian, kondisi itu tidak berlangsung lama dan permintaan kembali normal. (adv)

Kategori : Rohil, Pemerintahan
wwwwww