Asap Menyebar hingga Singapura, Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Dikonsentrasikan di Riau

Asap Menyebar hingga Singapura, Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Dikonsentrasikan di Riau

Ilustrasi.

Sabtu, 27 Agustus 2016 13:45 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Konsentrasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan di Riau dan Kalimantan sebagai daerah paling rawan meningkatnya hotspot. Sedangkan di sejumlah tempat lain patroli dan pencegahan juga dilakukan karena masih ada peluang hujan pada kemarau yang bersifat basah. Upaya pengendalian dan pencegahan Karhutla, patroli itu terus dilakukan pemerintah secara terintegrasi dengan melibatkan TNI, Polri, manggala agni, pemerintah daerah dan masyarakat.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Panjaitan mengatakan, upaya pemadaman Karhutla di Riau dimaksimalkan dengan mengerahkan 11 pesawat untuk water bombing.

"Hotspot di Riau kemarin banyak, tapi hari ini dilaporkan turun dibanding kemarin," katanya di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Saat ini lanjut Raffles, pemerintah sudah mengerahkan 11 pesawat untuk water bombing dan teknologi modifikasi cuaca (TMC) serta 4 pesawat dari swasta. Rencananya, tambahan 3 air tractor dari KLHK pun akan dikerahkan namun masih menunggu keluarnya izin dari Kementerian Perhubungan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, menurut data KLHK, penurunan kebakaran hutan dan lahan tahun ini sebesar 69,8%.

Enam provinsi pun sudah menyatakan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan yakni Riau (7 Maret-30 November 2016), Sumatera Selatan (1 Maret -30 November 2016), Jambi (1 Juni - 1 September 2016), Kalimantan Barat (1 Juni - 1 September 2016), Kalimantan Tengah (11 Juni - 14 Oktober 2016), dan Kalimantan Selatan (15 Agustus - 15 November 2016).

Dukungan operasi udara dengan water bombing, Air Tractor Fix Wing dan TMC pesawat Casa 212. Water Bombing menggunakan jenis pesawat Mi-8, Mi-71, Kamov, Sikorsy, Bell dan Bolco. Selain itu BNPB juga akan mendukung peralatan yang dibutuhkan untuk pemadaman api operasi darat.

Dalam pernyataan tertulisnya Sutopo menambahkan, pada tahun ini, ada perubahan pola untuk hujan buatan yang dilakukan TMC. Jika tahun lalu koordinasi langsung oleh Provinsi, karena keterbatasan sumber daya manusia. Tahun ini, TMC akan dikendalikan oleh pusat dan akan dialokasikan pada daerah yang membutuhkan untuk hujan buatan.

"Serta sesuai arahan Presiden, pembuatan kanal blocking akan terus dilakukan bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut," ucapnya.

Pantuan udara dan satgas darat melaporkan titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan banyak ditemukan di Kabupaten Rokan Hilir, seperti di daerah Pujud dan Bagan Sinembah. Selain itu kebakaran hutan dan lahan juga terdapat di Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu dan Dumai.

Pantauan satelit dari Lapan melaporkan ada 17 titik di Riau pada Jumat pagi (26/8/2016). Sedangkan dari Posko Satgas Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau melaporkan terdapat 67 hotspot di Riau dengan tingkat kepercayaan lebih dari 50 persen yaitu di Rokan Hilir 44, Bengkalis 17, Siak 4 dan Rokan Hulu 2 pada Jumat pagi (26/8).

Asap ke Singapura
Berdasarkan analisis sebaran hotspot, arah angin, sebaran asap dari satelit dan kualitas udara menunjukkan bahwa asap kebakaran hutan dan lahan di Riau terbawa angin ke arah Timur-Tenggara-Timur Laut hingga mencapai Singapura.

"Ini adalah pola pergerakan angin pada musim kemarau di Riau yang selalu dikhawatirkan membawa asap dari Riau ke Singapura seperti halnya pada tahun sebelumnya seperti saat kebakaran hutan dan lahan tahun 2013, 2014 dan 2015," paparnya.

Kualitas udara di Singapura untuk PM10 masih tergolong Baik (Good), sedangkan untuk PM2,5 sudah Tidak Sehat (unhealthy). Sementara itu, di Jambi tidak terdeteksi hotspot, sedangkan di Sumatera Selatan hanya ada 2 hotpsot.

Upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau terus dilakukan. Sebanyak 7.200 personil satgas darat dan satgas udara dikerahkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. BNPB mengerahkan 3 helikopter water bombing, 2 pesawat air tractor water bombing dan 1 pesawat Casa untuk hujan buatan.

Sutopo mengungkapkan, sebanyak 21,7 juta air sudah dijatuhkan dari udara untuk memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Riau. Begitu juga 40 ton garam dapur (NaCl) telah ditaburkan ke awan-awan untuk dijatuhkan menjadi hujan. Ribuan sekat kanal, embung dan sumur telah dibangun untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Pakar kehutanan Institut Pertanian Bogor Prof Bambang Hero Saharjo mengatakan, adanya karhutla menunjukkan ada sesuatu hal yang terjadi sehingga kebakaran terus terjadi meskipun presiden berkali-kali meminta supaya tidak asap yang terjadi akibat kebakaran.

"Menurut saya sebenarnya tidak terlalu signifikan kegiatan pengendalian kebakaran yang dilakukan saat ini. Hanya beberapa provinsi saja yang benar-benar serius," katanya.

Sementara yang lainnya tampak seperti biasanya, tidak sedikit yang menghendaki wilayahnya masuk dalam status siaga bencana sehingga bantuan dari pemerintah pusat akan segera meluncur untuk melakukan pemadaman Karhutla.

"Kegiatan pencegahan karhutla yang seharusnya menjadi prioritas justru tidak mendapat porsi yang memadai," ujarnya.

Bambang berpandangan, penegakan hukum pun masih belum optimal, sehingga lebih banyak masyarakat yang ditahan sementara korporasi dengan kebakaran ribuan hektar bahkan puluhan ribu hektar tidak tersentuh.

Oleh sebab itu, diperlukan standar operasional pencegahan karhutla yang mengacu pada peraturan-perundangan yang berlaku. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Beritasatu.com

wwwwww